Nilai Transaksi Business Matching PaDi UMKM Mencapai Lebih Rp30 Miliar

Sobat Buku | 2023-02-02 17:35:10 | a year ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sudah menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang menghasilkan banyak kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi maupun serapan tenaga kerja. Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung kemajuan UMKM tanah air, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui platform digital PaDi UMKM mengadakan acara Business Matching yang berlangsung di Aryaduta Hotel, Jakarta (19/1).

Melalui acara Business Matching ini, Telkom mencatat nilai transaksi hingga lebih dari Rp30 miliar dengan peningkatan sebesar 2,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan nilai transaksi sepanjang tahun 2022.

Apa itu Business Matching

Business matching merupakan kegiatan pertemuan antara pelaku bisnis dengan calon mitra distribusi, calon mitra supplier, calon mitra pendanaan, dan juga calon mitra investor. Biasanya acara business matching ditemukan di berbagai acara yang memberikan kesempatan bagi Sobat, pebisnis, untuk bertatap muka dan mendiskusikan bisnis secara langsung, salah satunya Business Matching yang diadakan oleh PaDi UMKM.

Dalam acara ini, kegiatan berbisnis dilakukan secara berkolaborasi dengan memperkuat sisi konektivitas antara semua pihak yang terlibat. Tujuan utama business matching tak lain adalah terciptanya koneksi antara pebisnis satu dengan pebisnis lainnya, yang memiliki pola latar belakang bisnis yang mirip.

UMKM Memberi Kontribusi

Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid memaparkan bahwa UMKM telah memberikan kontribusi lebih dari 60% bagi PDB nasional pada tahun 2022. Kehadiran PaDi UMKM yang berada di bawah payung Leap-Telkom Digital, merupakan langkah nyata Telkom dalam menjawab arahan Presiden dan Menteri BUMN RI untuk menghubungkan BUMN dan UMKM melalui ekosistem digital.

“Ini semakin penting untuk diperhatikan di tahun 2023 untuk menghindari isu resesi dunia.  Meskipun banyak pihak juga yang mengatakan Indonesia masih akan kuat dan ekonomi nasional tetap akan tumbuh. Untuk itu, diharapkan masyarakat terutama BUMN dapat meningkatkan transaksi kepada UMKM,” ujar Fajrin.

Lebih lanjut Fajrin menyampaikan, sebagai upaya dalam mengakselerasi transaksi antara BUMN dan UMKM, PaDi UMKM telah mengadakan banyak kegiatan, salah satunya melalui Business Matching. Selain itu, PaDi UMKM telah menyelenggarakan tujuh kegiatan Business Matching di tujuh kota berbeda di Indonesia dengan nilai transaksi terbesar di Kota Balikpapan dengan jumlah lebih dari Rp12 miliar.

Pemda dan BUMN Diimbau Menggunakan PaDi UMKM

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, mengingatkan kepada para BUMN untuk selalu menjaga proses pengadaan masing-masing perusahaan. Sebelumnya, KPK serta arahan Menteri BUMN kepada Direksi BUMN beberapa waktu lalu mengimbau bahwa salah satu yang rawan akan penyelewengan adalah proses pengadaan.

“Untuk itu dengan hadirnya PaDi UMKM harapannya meminimalisir atau bahkan menghilangkan potensi tersebut,” ungkap Loto. 

Selain itu, Loto juga turut mengajak para Pemerintah Daerah (Pemda) dan BUMN lainnya untuk memprioritaskan produk UMKM dalam negeri dengan memanfaatkan platform PaDi UMKM.

“Bagi UMKM juga terus tingkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) karena untuk UMKM ada fasilitas sertifikasi TKDN gratis. Rencananya, kami juga akan berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian untuk mensosialisasikan terkait hal ini. UMKM harus semangat terus untuk meningkatkan kualitas serta kapasitas produksinya,” ujar Loto.

Total Transaksi dan Pengguna PaDi UMKM

Sementara itu, Kepala Dinas PPKUKM Pemprov DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, menuturkan bahwa kegiatan Business Matching dari PaDi UMKM selaras dengan program Pemprov DKI Jakarta dalam rangka pemberdayaan dan mendorong kemajuan UMKM.

Sejak diluncurkan pada pertengahan 2020, nilai transaksi yang dihasilkan antara BUMN dan UMKM lewat PaDi UMKM mencapai lebih dari Rp5,1 triliun dari 240 ribu jumlah transaksi.

Hingga saat ini, sudah ada 92 BUMN yang tergabung di PaDi UMKM dan lebih dari 55 ribu UMKM yang terdaftar sebagai pengguna.

PaDi UMKM juga terintegrasi dengan produk digital lain yang berada di bawah payung “Leap”, sebagai upaya dalam akselerasi digital yang merata bagi masyarakat di seluruh Indonesia serta mewujudkan kedaulatan digital nasional.

Nah, itu dia informasi terkait kegiatan Business Matching yang diadakan oleh Platform Digital Pengadaan Barang UMKM kepada BUMN atau biasa dikenal dengan PaDi UMKM, dalam rangka pemberdayaan dan mendorong kemajuan UMKM.

Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.

Article is not found
Article is not found