UMKM Diminta Meningkatkan Kualitas Produk, Berikut Tipsnya!

Sobat Buku | 2023-12-07 16:36:46 | 10 months ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Menjadi pengusaha atau pelaku bisnis tentunya sangat penting untuk memperhatikan produk yang dijual, terutama pada kualitas produk itu sendiri. Menjadi kuda hitam perekonomian Indonesia, tentunya UMKM harus benar-benar memperhatikan pengembangan terhadap produk.

Seperti yang kita ketahui, sejauh ini Pemerintah Indonesia secara konsisten terus mendukung pengembangan setiap UMKM dengan memberikan fasilitas yang dapat dimanfaatkan melalui berbagai kegiatan ataupun program yang kerap kali diselenggarakan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Dengan dukungan-dukungan tersebut, tentunya pemerintah meminta bagi seluruh pelaku usaha UMKM untuk melakukan peningkatan kualitas pada produk, yang mana hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan guna memiliki daya saing yang nantinya akan menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Sobat Pajak akan menginformasikan beberapa tips atau cara yang dapat para pelaku usaha UMKM terapkan dalam meningkatkan kualitas produk. Berikut di antaranya:

  • Melakukan Quality Control Untuk Semua Produk

Pada dasarnya, setiap pelaku usaha memiliki memiliki standarisasi produk yang berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipastikan kembali kuliatas produk yang dijual degan melakukan quality control secara cermat dan hati-hati. Jangan sampai menjual produk dengan keadaan belum memenuhi standar atau tidak seimbang dengan harga jual.

  • Mengidentifikasi Kebutuhan Pembeli

Dalam hal ini, pelaku usaha harus memastikan kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan ataupun keinginan pembeli sebagai target pasarnya. Sebagai contoh, apabila target pasar yang ditentukan memerlukan produk yang murah, maka akan sangat percuma apabila Sobat melakukan rekayasa produk yang sama namun menggunakan biaya produksi lebih besar, begitupun sebaliknya.

  • Melakukan Evaluasi Untuk Supplier Produk

Poin ini harus diperhatikan bagi para pelaku usaha UMKM yang berfokus pada penjualan produk dari distributor atau supplier. Meskipun produk yang dijual berasal dari supplier, Sobat sebagai penjual tetap harus mengevaluasi kualitas produk yang Sobat dapatkan dari supplier tersebut, karena produk yang Sobat jual menjadi cerminan atau branding dari tempat kegiatan usaha yang Sobat jalankan.

  • Memanfaatkan Feedback Dari Pembeli

Guna meningkatkan kualitas pada produk, hal ini merupakan salah satu cara yang paling utama meningkatkan kualitas produk. Feedback yang pembeli berikan bisa jadi acuan pelaku usaha dalam mengembangkan produk yang telah dijual. Misalnya Sobat merupakan pelaku usaha yang baru ingin menawarkan produk usaha Sobat, sebelum memproduksi produk tersebut dalam skala yang besar, lebih baik Sobat melakukan produk beta dan uji terlebih dahulu. Dengan mengeluarkan produk beta lebih dahulu, Sobat akan mendapatkan feedback pembeli, dari feedback tersebutlah Sobat dapat menyempurnakan produk pertama yang akan Sobat jual. Coba bayangkan apabila Sobat langsung mengeluarkan produk ke pasaran dan dalam jumlah besar, namun ternyata gagal, tentu hal ini akan sangat merugikan.

  • Belajar Dari Kompetitor

Secara umum, para pelaku usaha akan menganggap kehadiran kompetitor sebagai lawan atau acaman dari berlangsungnya bisnis. Sebenarnya jika kita mengambil sisi positifnya, hadirnya kompetitor merupakan salah satu cara yang bisa pelaku usaha manfaatkan untuk mempelajari kekurangan dan kelebihan dari produk yang dijual. Pembanding yang dilakukan terhadap produk kompetitor lah yang dapat menciptakan strategi baru yang lebih nyata. Dalam hal ini, jadikan kompetitor sebagai target dalam meningkatkan kualitas, jika kompetitor memiliki target yang baik, maka itu sudah menjadi tugas pelaku usaha bagaimana caranya mengimbangi target tersebut atau bahkan melebihinya.

 

Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.

Article is not found
Article is not found