Dampak dari pandemi COVID-19 berhasil memperlambat pergerakan roda ekonomi Indonesia. Banyak sekali perusahaan yang mengalami kerugian, bahkan harus menutup usahanya dikarenakan tidak mampu memenuhi kewajibannya. Namun, seiring berjalannya waktu perputaran roda ekonomi di Indonesia mulai berjalan kembali, salah satu faktor penyebabnya adalah keterlibatan para pelaku UMKM.
Sektor UMKM ini memiliki partisipasi yang besar dalam kebangkitan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi ini. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada Maret 2021, jumlah UMKM saat ini mencapai sekitar 64 juta dengan kontribusi terhadap produk domestic bruto (PDB) sebesar 61,07% atau senilai sekitar Rp 8.500 triliun. Lalu, kontribusi UMKM juga mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja, serta mampu menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
<h2 style="text-align: justify;">Pentingnya UMKM terhadap Perekonomian Indonesia</h2>
Menurut Tulus Tambunan dalam buku yang berjudul &ldquo;Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia&rdquo;, ada beberapa sebab pentingnya UMKM terhadap perekonomian Indonesia:
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pelaku UMKM sangat banyak dan tersebar di seluruh daerah baik perkotaan sampai daerah terpencil</li>
<li>UMKM memiliki potensi dalam memberikan lapangan pekerjaan serta meningkatkan pendapatan bagi para pelaku UMKM</li>
<li>Sektor pertanian menjadi UMKM yang paling banyak di Indonesia dimana hal ini memberikan efek secara tidak langsung dalam pembangunan nasional</li>
<li>Sektor UMKM tidak memandang tingkat jenjang Pendidikan, baik tinggi sampai rendah semua bisa menjadi pelaku UMKM</li>
<li>Bisnis UMKM mampu bertahan di tengah krisis ekonomi 1997/1998</li>
<li>UMKM bisa menjadi alat investasi di daerah pedesaan serta meningkatkan kemampuan berwirausaha</li>
<li>Produk dari UMKM relative murah sehingga pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia bisa dialihkan menjadi tabungan</li>
<li>UMKM mampu beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangan zaman, salah satunya adalah semakin banyak UMKM memanfaatkan platform digital</li>
<li>UMKM memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dan beragam dimana produk yang dijual bisa bebas mengikuti kreatifitas pelaku UMKM</li>
</ul>
Dengan semua pertimbangan itu tentu pemerintah senantiasa mendukung kemajuan dari UMKM Indonesia. Segala upaya dikerahkan oleh pemerintah agar UMKM Indonesia senantiasa bisa maju dan berkembang. UMKM memberi kontribusi terhadap perekonomian Indonesia dimana menjadi sarana pemerataan ekonomi rakyat kecil, sarana mengetaskan kemiskinan, dan menjadi sarana pemasukan devisa negara.

Dampak dari pandemi COVID-19 berhasil memperlambat pergerakan roda ekonomi Indonesia. Banyak sekali perusahaan yang mengalami kerugian, bahkan harus menutup usahanya dikarenakan tidak mampu memenuhi kewajibannya. Namun, seiring berjalannya waktu perputaran roda ekonomi di Indonesia mulai berjalan kembali, salah satu faktor penyebabnya adalah keterlibatan para pelaku UMKM.

Peran UMKM dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pembukuan menjadi salah satu unsur penting dalam menjalankan bisnis. Namun, nyatanya masih banyak UMKM yang mengabaikan pembukuan ini, terutama UMKM dengan skala kecil. Banyak yang merasa proses pembukuan ini tidaklah penting dikarenakan usaha bisnis yang masih kecil. Ada beberapa juga yang merasa bahwa sistem pembukuan ini merepotkan mereka. Padahal pembukuan merupakan hal yang penting ketika menjalankan suatu bisnis, pembukuan juga bisa dilakukan disaat ada waktu senggang, tidak harus setiap saat. Tidak sedikit UMKM yang ada mengalami kesulitan dalam melakukan manajemen keuangan bisnisnya. Hal ini tentunya disebabkan kurangnya kemampuan pelaku UMKM dalam melakukan manajemen keuangan dan melakukan pembukuan usahanya. Pembukuan yang sederhana dan mudah dimengerti memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan bisnis. Dengan adanya pembukuan, pelaku UMKM bisa memantau keadaan keuangan usahanya, serta mengetahui kinerja bisnis yang dilakukannya.
<h2 style="text-align: justify;">Pentingnya Pembukuan Untuk Usaha Bisnis</h2>
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 29, Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
Pembukuan mencakup segala informasi keuangan yang ada, sehingga keadaan finansial suatu bisnis dapat dipantau dengan mudah. Penting bagi pelaku usaha untuk memperhatikan aliran kas, baik itu pemasukan, pengeluaran, utang, dan piutang agar pelaku usaha bisa menghitung besar margin bisnisnya. Pembukuan membantu pemilik UMKM untuk mengetahui besar keuntungan atau kerugian yang didapat dari setiap transaksi yang tercatat. Alangkah baiknya pembukuan dibuat dalam format yang rapi dan mudah dimengerti, agar pelaku bisnis bisa lebih mudah dalam melakukan analisis dan mempermudah pengambilan keputusan. Dengan adanya aplikasi pembukuan, pelaku UMKM bisa lebih mudah dan lebih cepat dalam melakukan pembukuan, serta pembukuan bisa diakses secara online dimana saja.

Pembukuan menjadi salah satu unsur penting dalam menjalankan bisnis. Namun, nyatanya masih banyak UMKM yang mengabaikan pembukuan ini, terutama UMKM dengan skala kecil. Banyak yang merasa proses pembukuan ini tidaklah penting dikarenakan usaha bisnis yang masih kecil. Ada beberapa juga yang merasa bahwa sistem pembukuan ini merepotkan mereka. Padahal pembukuan merupakan hal yang penting ketika menjalankan suatu bisnis, pembukuan juga bisa dilakukan disaat ada waktu senggang, tidak harus setiap saat. Tidak sedikit UMKM yang ada mengalami kesulitan dalam melakukan manajemen keuangan bisnisnya. Hal ini tentunya disebabkan kurangnya kemampuan pelaku UMKM dalam melakukan manajemen keuangan dan melakukan pembukuan usahanya. Pembukuan yang sederhana dan mudah dimengerti memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan bisnis. Dengan adanya pembukuan, pelaku UMKM bisa memantau keadaan keuangan usahanya, serta mengetahui kinerja bisnis yang dilakukannya.

Pentingnya UMKM Menguasai Pembukuan Sederhana

Seiring berkembangnya zaman, teknologi berkembang terus menerus. Teknologi memiliki peran yang penting dalam segala aspek kehidupan. Pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan usahanya agar bisnisnya tetap bisa berjalan dan terus mendapatkan pemasukan. Disini pelaku UMKM bisa melakukan digitalisasi UMKM dimana UMKM melakukan perubahan sistem yang bersifat konvensional menjadi digital agar bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan bisnis. Pemasaran dengan menggunakan platform digital akan lebih memiliki efek yang lebih besar terhadap kemajuan UMKM dibandingkan jika melakukan pemasaran konvensional. Disamping itu, UMKM dengan memanfaatkan Platform Digital akan jauh lebih efisien terhadap modal usaha, karena dapat mengurangi biaya promosi, biaya sewa dan biaya karyawan. &nbsp;Dapat membuat jam buka operasional dan target pasar menjadi tidak terbatas. Pelaku UMKM perlu memiliki kreatifitas yang lebih dalam memanfaatkan era digital. Kemajuan teknologi yang ada sudah harus dimanfaatkan sebagaimana mestinya, jika tidak maka usaha kita akan sulit untuk bersaing dengan usaha yang sudah berbasis digital.

Seiring berkembangnya zaman, teknologi berkembang terus menerus. Teknologi memiliki peran yang penting dalam segala aspek kehidupan. Pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan usahanya agar bisnisnya tetap bisa berjalan dan terus mendapatkan pemasukan. Disini pelaku UMKM bisa melakukan digitalisasi UMKM dimana UMKM melakukan perubahan sistem yang bersifat konvensional menjadi digital agar bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan bisnis. Pemasaran dengan menggunakan platform digital akan lebih memiliki efek yang lebih besar terhadap kemajuan UMKM dibandingkan jika melakukan pemasaran konvensional. Disamping itu, UMKM dengan memanfaatkan Platform Digital akan jauh lebih efisien terhadap modal usaha, karena dapat mengurangi biaya promosi, biaya sewa dan biaya karyawan.  Dapat membuat jam buka operasional dan target pasar menjadi tidak terbatas. Pelaku UMKM perlu memiliki kreatifitas yang lebih dalam memanfaatkan era digital. Kemajuan teknologi yang ada sudah harus dimanfaatkan sebagaimana mestinya, jika tidak maka usaha kita akan sulit untuk bersaing dengan usaha yang sudah berbasis digital.

Tantangan UMKM Dalam Menghadapi Era Digitalisasi

Usaha online shop (olshop) semakin marak saat ini. Tidak sedikit UMKM yang bahkan merubah sistem bisninya menjadi olshop. Perlu diingat bahwa setiap pelaku perdagangan online atau UMKM tidak terlepas dari kewajibannya untuk membayar pajak selama memenuhi kriteria. Pajak pada transaksi e-commerce bukanlah suatu hal yang baru. Pada dasarnya setiap pelaku usaha pada sector e-commerce juga pelaku usaha yang memiliki kewajiban untuk membayar pajak seperti pelaku usaha sektor lainnya. Untuk itu, bagi mereka yang memiliki usaha online shop, mereka juga wajib memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) serta melaporkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan.
<h2 style="text-align: justify;">Bagaimana Aturan Pajak Penjualan Online?</h2>
Untuk wajib pajak baik orang pribadi maupun badan selama wajib pajak tersebut memiliki penghasilan bruto atas penjualan online tidak lebih dari Rp 4,8 miliar per tahun, maka akan dikenakan pajak UMKM sebesar 0.5% dari penghasilan bruto dengan catatan wajib pajak belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Biaya pajak tersebut disetorkan setiap bulan tetapi tidak perlu dilaporkan setiap bulan atas pembayaran tersebut.
Untuk wajib pajak dengan dengan hasil penjualan online melebihi Rp 4,8 miliar per tahun, maka skema perhitungan pajaknya diberlakukan secara normal mengikuti Undang-Undang PPH Pasal 17.
Per tahun pajak 2022, salah satu kebijakan dari UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) Nomor 7 Tahun 2021 Pasal 7 Ayat 2a yaitu adanya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk WP orang pribadi UMKM. PTKP ini sebesar Rp 500 juta dalam satu tahun dimana artinya penghasilan UMKM orang pribadi dengan penghasilan kurang dari atau sama dengan Rp 500 juta setahun, maka tidak perlu membayar PPh final sebesar 0.5%.
Sebagai ilustrasi, suatu warung makan memiliki penghasilan bruto 100 juta perbulan atau Rp 1,2 miliar per tahun. Dengan berlakunya UU HPP, PTKP akan dikenakan pada 5 bulan pertama, kemudian PKP dikenakan pada bulan ke-6 sampai dengan bulan ke-12.

Usaha online shop (olshop) semakin marak saat ini. Tidak sedikit UMKM yang bahkan merubah sistem bisninya menjadi olshop. Perlu diingat bahwa setiap pelaku perdagangan online atau UMKM tidak terlepas dari kewajibannya untuk membayar pajak selama memenuhi kriteria. Pajak pada transaksi e-commerce bukanlah suatu hal yang baru. Pada dasarnya setiap pelaku usaha pada sector e-commerce juga pelaku usaha yang memiliki kewajiban untuk membayar pajak seperti pelaku usaha sektor lainnya. Untuk itu, bagi mereka yang memiliki usaha online shop, mereka juga wajib memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) serta melaporkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan.

Bagaimana Aturan Pajak untuk Online Shop?

Mungkin sebagian dari kalian belum tahu apa itu perbedaan ERP dan CRM. ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi atau perangkat lunak yang mengendalikan semua aspek internal perusahaan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, dan produktivitas perusahaan. Sedangkan CRM (Customer Relationship Management) adalah suatu model perangkat lunak atau sistem informasi yang dirancang khusus untuk menangkap setiap detail setiap menit tentang transaksi perusahaan dengan klien dan pelanggan untuk melakukan pengendalian atas konsumen perusahaan.
Singkatnya, ERP adalah program perangkat lunak yang mengelola proses bisnis seluruh organisasi sedangkan CRM adalah perangkat lunak yang mengelola hubungan dengan konsumen dan klien organisasi.
Terdapat beberapa perbedaan antara ERP dan CRM, yaitu:
<ul>
<li style="text-align: justify;">ERP digunakan untuk mengawasi manajemen produksi, akun, dan pasokan barang. CRM untuk mengawasi interaksi dan layanan pelanggan, serta penjualan dan pemasaran</li>
<li style="text-align: justify;">CRM memfokuskan pada peningkatan penjualan. ERP lebih memfokuskan pada pengurangan biaya</li>
<li style="text-align: justify;">Aplikasi ERP memiliki tampilan lebih luas dengan menyediakan otomasi fungsi keuangan, pemasaran, penjualan, distribusi, dan manajemen proyek. CRM hanya berfokus pada interaksi yang dikelola perusahaan dengan pelanggan dan menyimpan banyak informasi data pelanggan</li>
<li style="text-align: justify;">CRM digunakan dalam melakukan aktivitas back office, sedangkan ERP digunakan untuk menyelesaikan aktivitas back office.</li>
</ul>

Mungkin sebagian dari kalian belum tahu apa itu perbedaan ERP dan CRM. ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi atau perangkat lunak yang mengendalikan semua aspek internal perusahaan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, dan produktivitas perusahaan. Sedangkan CRM (Customer Relationship Management) adalah suatu model perangkat lunak atau sistem informasi yang dirancang khusus untuk menangkap setiap detail setiap menit tentang transaksi perusahaan dengan klien dan pelanggan untuk melakukan pengendalian atas konsumen perusahaan.

Perbedaan Enterprise Resource Planning dan Customer Relationship Management

Sobat pasti tahu, kalau di tengah pandemi ini banyak pelaku usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami kesulitan dengan pendanaan usahanya. Baik itu mereka yang berencana untuk membuka usaha mereka sendiri ataupun yang sedang menjalankan usaha.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki program yang dinamakan Securities Crowdfunding (SCF) untuk membantu pelaku usaha UMKM bangkit kembali di tengah pandemi ini. SCF ini dapat menjadi sebagai salah satu alternatif pendanaan bagi UMKM.&nbsp;
Mungkin ada alternatif pendanaan lain untuk UMKM, misalnya bank. Tapi untuk mendapatkan pinjaman dari bank, UMKM diharuskan memenuhi beberapa syarat dan juga dokumen. Sedangkan tidak semua pelaku UMKM bisa memenuhi persyaratan tersebut, belum lagi mobilisasi UMKM yang terbatas karena cabang bank yang tidak menyebar secara merata. Oleh karena itu, kalian bisa menggunakan SCF sebagai cara lain memperoleh pendanaan.
Securities Crowdfunding OJK
SCF adalah program yang dihadirkan oleh OJK yang cara kerjanya dengan cara pengumpulan dana dengan skema patungan oleh para pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan sebuah bisnis. SCF sendiri sudah memiliki landasan hukum Peraturan OJK (POJK) Nomor 57/POJK/2020 tentang penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi informasi (Securities Crowdfunding).&nbsp;
Bagi mereka yang ikut dalam pengumpulan dana tersebut (investor) dapat memiliki bagian dari usaha melalui saham, surat bukti kepemilikan utang (obligasi), atau surat tanda kepemilikan bersama (Sukuk). Investor akan mendapatkan kepemilikan dari usaha sesuai dengan kontribusi mereka dan juga keuntungan dari bagi hasil yang dilakukan secara periodik. Per 31 Agustus 2021, sudah terdapat 2 perusahaan yang mendapatkan izin OJK sebagai penyelenggara SCF.&nbsp;
Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan SCF:
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pelaku usaha hanya perlu menawarkan saham perusahaannya sebagai bentuk kompensasi yang nantinya diberikan kepada investor yang sudah melakukan investasi di perusahaan milik pelaku usaha.</li>
<li>Pelaku usaha dapat dengan mudah bertemu dengan para investor melalui platform online yang disediakan kapan saja dan dimana saja. Menggunakan platform tersebut, pelaku usaha dan investor juga dapat memantau crowdfunding yang sedang dijalankan.</li>
</ul>
Tunggu apalagi? Jika sobat adalah pelaku UMKM yang sedang mencari pendanaan untuk memulai usaha atau melakukan ekspansi bisnis, kalian bisa mencoba SCF ini. Nantinya kalian hanya perlu memberikan kompensasi dalam bentuk Saham, Obligasi atau Sukuk dan jangan lupa dividen yang akan diberikan kepada para investor yaa!

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki program yang dinamakan Securities Crowdfunding (SCF) untuk membantu pelaku usaha UMKM bangkit kembali di tengah pandemi ini. SCF ini dapat menjadi sebagai salah satu alternatif pendanaan bagi UMKM. 

Kenalan Dengan Securities Crowdfunding milik OJK

Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi ini. Tujuannya agar pelaku UMKM dapat bertahan dan bersaing di tengah pasar sengit yang terus berkembang. Belum lagi, sekarang kita berada di era industri 4. Sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi menggunakan atau memanfaatkan platform digital dan jaringan teknologi informasi yang ada.
Salah satu bentuk dukungannya ialah platform DigiKu yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui platform DigiKU, OJK mengajak para pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem keuangan digital.
Platform DigiKu hadir sebagai bentuk kerja sama antara pemerintah dengan bank Himbara yang memberikan manfaat besar bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pembiayaan yang cepat, mudah dan terjangkau. DigiKu juga didukung oleh empat bank BUMN yaitu BRI, Mandiri, BNI, dan BTN untuk menghindari pelaku UMKM terlilit bunga yang tinggi dari pinjaman online ilegal.
Program DigiKu juga memunculkan produk yang dapat diandalkan, lebih murah, dan cara penyajiannya lebih karena memiliki market conduct sehingga harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
&ldquo;Program ini bisa ikut mendukung pengembangan UMKM melalui pembiayaan yang murah, pembinaan yang komprehensif, serta adanya informasi yang lengkap terkait situasi UMKM,&rdquo; ucap Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso.
Pelaku UMKM yang sudah terdaftar dalam ekosistem digital DigiKu tidak perlu melakukan pertemuan secara tatap muka ketika ingin mengajukan pinjaman. Semuanya serba digital, sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan jaringan internet.
Pada saat menggunakan DigiKu, pelaku UMKM juga tidak perlu repot-repot menyiapkan berbagai macam dokumen fisik saat mengajukan pinjaman karena DigiKu hanya menggunakan dokumen atau data usaha berbentuk digital.
Tidak hanya UMKM yang diuntungkan, program Digiku juga memberikan kesempatan yang sama untuk perbankan untuk dapat memberikan kesempatan yang sama seperti yang diberikan perusahaan fintech (financial technology).
DigiKu sendiri sudah diluncurkan dari tahun lalu dan dalam kurun satu tahun sejak diluncurkannya program DigiKu, UMKM sudah memanfaatkan sebanyak Rp 2,45 triliun menggunakan DigiKu dari targetnya yang sebesar Rp 4,2 triliun di 2021.
&ldquo;Melihat respon positif ini, target (penyaluran kredit) DigiKu ditingkatkan menjadi Rp 19 triliun hingga 2004. Ini menjadi asa bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan akses pembiayaan yang aman dan terjamin&rdquo;, ucap Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Maritim dan Investasi Odo R.M Manuhutu.
Yuk sobat, kalau kalian pelaku UMKM yang sedang membutuhkan akses pendanaan, maka bisa memanfaatkan platform DigiKu ini!

Platform DigiKu hadir sebagai bentuk kerja sama antara pemerintah dengan bank Himbara yang memberikan manfaat besar bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pembiayaan yang cepat, mudah dan terjangkau.

Program DigiKU: Komitmen OJK dalam Program Digital Kredit UMKM 

Pemerintah sedang gencar-gencarnya menyediakan akses pendanaan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tengah pandemi ini. Pendanaan ini dilatar belakang karena pandemi Covid-19 menyebabkan hampir banyak UMKM kesulitan.&nbsp;
Nah, salah satu cara pemerintah mempermudah pelaku UMKM dalam mengakses pendanaan adalah melalui perusahaan milik BUMN yaitu PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Tbk atau disingkat menjadi PNM.
PNM berfungsi untuk menyalurkan pinjaman kepada pelaku UMKM lewat produk mereka yaitu PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) dan PNM Mekaar Plus tanpa jaminan sama sekali. Sekarang, target PNM ini ditujukan untuk pengusaha wanita. Penerima pinjaman ini nantinya akan dikenakan Rp 15 juta&nbsp; lewat program PNM Mekaar Plus.&nbsp;
<h3 style="text-align: justify;">Syarat Penerimaan PNM Mekaar</h3>
Program PNM Mekaar sendiri diluncurkan dari tahun 2015 dan sudah banyak membantu kaum perempuan dalam mengembangkan usaha mereka melalui pinjaman tanpa jaminan yang diberikan. Untuk PNM Mekaar (non-plus), penerima modal bisa mendapatkan pinjaman modal dari Rp 2 juta &ndash; Rp 5 juta tanpa syarat jaminan. Bagi para nasabah PNM Mekaar juga akan mendapatkan bimbingan usaha. .
Walaupun tidak ada syarat jaminan, tapi ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi apabila sobat pajak berminat untuk mengajukannya, yaitu:
<ul style="text-align: justify;">
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Nasabah PNM Mekaar dikhususkan untuk&nbsp; kaum perempuan</li>
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Harus sudah memiliki modal kerja</li>
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Usia minimal untuk menjadi nasabah yaitu 18-55 tahun.</li>
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Membentuk kelompok minimal 10 orang</li>
<li>&nbsp; Pada saat pembayaran untuk cicilan, nasabah harus hadir dan setor sendiri saatkolektif mingguan</li>
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Melengkapi dokumen seperti e-KTP dan lainnya.</li>
</ul>
Lamanya angsuran atau cicilan yang diberikan juga tergolong ringan. PNM memberikan waktu 25 hingga 50 minggu untuk melunaskan.&nbsp;
<h3 style="text-align: justify;">PNM Mekaar Plus</h3>
Nah, untuk sobat pajak yang usahanya mulai berkembang, kamu dapat melakukan upgrade ke PNM Mekaar Plus. Syaratnya sama saja seperti PNM Mekaar non-plus. Hanya saja pinjaman yang diberikan lebih besar sampai dengan Rp 15 juta. Bahkan jika berkembang terus, bisa diberikan pinjaman hingga Rp 25 juta loh.
Yuk, bagi kalian yang memenuhi syarat, manfaatkan kesempatan yang ada ini untuk mendapatkan ekspansi bisnis kalian ya!&nbsp;

PNM berfungsi untuk menyalurkan pinjaman kepada pelaku UMKM lewat produk mereka yaitu PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) dan PNM Mekaar Plus tanpa jaminan sama sekali. Sekarang, target PNM ini ditujukan untuk pengusaha wanita. Penerima pinjaman ini nantinya akan dikenakan Rp 15 juta  lewat program PNM Mekaar Plus. 

Bantuan Pemerintah Untuk Wirausahawan Wanita UMKM 

Perkembangan teknologi memberikan berbagai kemudahan bagi para pebisnis. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik, dapat mempermudah para pengusaha dalam mengelola bisnis mereka. Salah satu teknologi yang berguna bagi para pengusaha adalah Business Intelligence (BI).
Business Intelligence atau yang Bahasa Indonesianya Inteligensi Bisnis adalah sebuah sistem, aplikasi, dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, diolah dan ditampilkan dalam bentuk informasi yang berbentuk kesimpulan komprehensif serta akurat. Data merupakan elemen terpenting dalam Business Intelligence.
Pada level perusahaan, data yang digunakan untuk BI biasa bersumber pada database yang dapat menampung data yang sangat besar atau biasa disebut juga data warehouse. Kesimpulan tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengukuran, analisis, dan monitoring operasional dalam sebuah instansi atau perusahaan yang akan membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan agar lebih efektif dan efisien.
Menggunakan BI dapat membantu pengusaha dalam mendapatkan informasi terkait jalannya sebuah bisnis yang nantinya berguna dalam pengambilan keputusan, mempermudah mengetahui bagian bisnis yang bermasalah seperti performa yang menurun pada divisi tertentu, melakukan pengukuran kinerja perusahaan, memberikan data terkait performa bisnis seperti banyaknya produk yang terjual.
BI sangat membantu manajemen dalam melakukan monitoring atau pengawasan perusahaan, karena BI memberikan informasi baik historical ataupun data terbaru. Lewat data-data yang dihasilkan oleh BI tersebut, pihak manajemen dapat melakukan perencanaan kedepannya dan mengambil keputusan yang lebih menguntungkan untuk perusahaan. Beberapa alasan mengapa perlu dibangunnya Business Intelligence adalah sebagai berikut:
<ul style="text-align: justify;">
<li>Identifikasi tingkat pencapaian perusahaan</li>
</ul>
Penggunaan BI mendukung perusahaan untuk mencapai visi strategis mereka dengan menyelaraskan semua level untuk fokus pada aktivitas yang berkaitan langsung dengan visi strategis.
<ul style="text-align: justify;">
<li>Monitoring kinerja perusahaan dan mengidentifikasi masalah</li>
</ul>
BI memberikan perusahaan terkait kinerja di berbagai level. Menggunakan BI, kita mendapatkan informasi tentang masalah kinerja dalam perusahaan.
<ul style="text-align: justify;">
<li>Menggali lebih dalam sumber data yang ada</li>
</ul>
Data yang dimiliki gagal dimanfaatkan&nbsp; dengan baik oleh banyak perusahaan, sementara BI menyediakan semua data operasional yang bersifat strategis dan metrik kinerja yang berguna untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan yang meningkatkan kualitas kinerja perusahaan.
Business Intelligence merupakan elemen yang sangat penting dalam dunia bisnis saat ini dan juga di masa yang akan mendatang. Tanpa adanya BI, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam identifikasi masalah yang terjadi dan juga sulit dalam mengukur kinerja perusahaan. Jika kinerja buruk tersebut tidak bisa dideteksi, akan sulit untuk membenahinya, yang berujung merugikan perusahaan serta semakin sulit memenangkan pangsa pasar walau strategi bisnis sudah baik. Business Intelligence terus berkembang seiring dengan perkembangan bisnis dan didukung oleh teknologi yang terus maju dan tentunya harus didukung oleh sumber daya yang baik.

Perkembangan teknologi memberikan berbagai kemudahan bagi para pebisnis. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik, dapat mempermudah para pengusaha dalam mengelola bisnis mereka. Salah satu teknologi yang berguna bagi para pengusaha adalah Business Intelligence (BI).

Apa Itu Business Intelligence dan Mengapa Sangat Penting?

Sobat pelaku UMKM pasti pernah berpikir, bagaimananya caranya meningkatkan penjualan di tengah market yang sangat kompetitif ini. Meningkatkan penjualan bukanlah hal yang mudah, karena akan ada banyak aspek yang perlu sobat perhatikan dan pahami. Untuk lebih jelasnya, yuk simak beberapa tips berikut.
<h3 style="padding-left: 40px; text-align: justify;">1.&nbsp; Value Proposition</h3>
Preposisi value ini dibutuhkan untuk menunjukan keunggulan produk yang kita tawarkan dibandingkan dengan kompetitor. Nilai keunggulan tidak hanya melekat pada produk yang kita tawarkan namun juga dalam berbagai bentuk seperti kecepatan, pelayanan post-purchase yang diberikan, brand image yang dimiliki bisnis kita, banyaknya pilihan yang ditawarkan, dan masih banyak lagi. Ketika produk yang ditawarkan memiliki keragaman nilai dan kebetulan konsumen mencari nilai yang ditawarkan, maka penjualan juga akan meningkat.
<h3 style="padding-left: 40px; text-align: justify;">2.&nbsp; Segmenting, Targeting, Positioning (STP)</h3>
Segmentasi pasar dari produk atau jasa yang akan dijual juga diperlukan untuk menentukan posisi produk di tengah pasar. Jangan sampai salah memilih segmen, sebagai contoh apabila sobat memiliki produk dengan pelayanan yang bagus, kualitas terjamin, dan harga tinggi tapi menargetkan pasar menengah kebawah, kemungkinan besar tidak akan laku dan penjualan akan menurun. Sedangkan, jika kita menargetkan dan memposisikan produk kita untuk kalangan atas, kemungkinan besar penjualan akan meningkat dan laku.
<h3 style="padding-left: 40px; text-align: justify;">3.&nbsp; Marketing Mix 4P</h3>
Marketing Mix 4P adalah gabungan teknik pemasaran yang mengacu kepada product, price, promotion, dan place. Ketika penjualan rasanya kurang baik atau tidak mengalami peningkatan, ada baiknya sobat melakukan peninjauan kembali atas komponen-komponen marketing mix.&nbsp;
<ul style="text-align: justify;">
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Produk</li>
</ul>
Kembali lagi ke poin pertama dan kedua. Produk yang sobat tawarkan haruslah memiliki nilai keunggulan yang membuatnya menarik bagi para konsumen. Sobat juga harus menargetkan segmen pasar yang tepat agar produk bisa laku dan penjualan meningkat.
<ul style="text-align: justify;">
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Harga (Price)</li>
</ul>
Tetapkan harga yang pas dan juga kompetitif untuk produk atau jasa yang akan sobat jual. Pastikanlah harga yang ditetapkan sesuai dengan nilai yang ditawarkan produk dan juga segmen yang sobat targetkan. Ketika kita menetapkan harga tinggi untuk barang berkualitas untuk target pasar masyarakat kalangan atas, pastilah akan laku. Tapi jika untuk kalangan menengah atau kebawah, penjualan pastinya susah dan malah akan mengalami penurunan. Oleh karena itu, penetapan harga itu penting agar produk atau jasa yang kita tawarkan laku.
<ul style="text-align: justify;">
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Lokasi (Place)</li>
</ul>
Sobat perlu menentukan lokasi yang tepat agar penjualan dapat meningkat. Ditambah lagi, dengan hadirnya marketplace digital seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, juga dapat menjadi peluang baru untuk usaha sobat pelaku UMKM untuk menawarkan dan menjual produk atau jasa. Tentukanlah lokasi sesuai dengan produk dan segmen yang sobat targetkan.
<ul style="text-align: justify;">
<li>&nbsp; &nbsp; &nbsp; Promosi (Promotion)</li>
</ul>
Sobat juga perlu melakukan berbagai bentuk promosi. Jangan lupa juga untuk memanfaatkan teknologi yang ada agar membuat promosi kalian menarik dan dapat menjangkau banyak calon konsumen. Strategi promosi yang tepat dapat membuat produk kalian lebih dikenal dan bisa meningkatkan status pembeli jadi pelanggan.
Jangan lupa untuk selalu konsisten, karena konsistensi juga salah satu kunci sukses sebuah bisnis.

Meningkatkan penjualan bukanlah hal yang mudah, karena akan ada banyak aspek yang perlu sobat perhatikan dan pahami. Untuk lebih jelasnya, yuk simak beberapa tips berikut.

Ini Nih, Tips Agar Penjualan UMKM Kamu Naik!

Pandemi COVID&ndash;19 memberikan dampak yang besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya terkait permodalan dan kas UMKM. Menanggapi hal tersebut, pemerintah pun mengeluarkan berbagai insentif dan juga program bantuan dana untuk membantu mereka (pelaku UMKM) yang kesusahan di tengah pandemi ini.
Salah satunya Stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI) milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Stimulus BBI ini diharapkan dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan membuat masyarakat untuk lebih memilih produk buatan dalam negeri.&nbsp;
Cara Mendapatkan Stimulus BBI (SBBI)
Berdasarkan informasi dari laman resmi Kemenkop UKN, pemerintah menyediakan bantuan Stimulus Bangga Buatan Indonesia dalam bentuk voucer belanja Rp 100.000 untuk setiap pembelian, dengan total voucer maksimal Rp 50 juta untuk merchant yang memenuhi persyaratan.
Syaratnya untuk menerima bantuan ini adalah sebagai berikut:
<ul style="text-align: justify;">
<li>Produk haruslah buatan lokal dan sudah tervalidasi</li>
<li>Pemilik merupakan seorang WNI</li>
<li>Produsen atau Distributor resmi yang memiliki hak kuasa atas merek untuk produk fashion, kerajinan tangan, dan kuliner</li>
<li>Sertifikat merek dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual yang masih berlaku</li>
<li>Terdaftar sebagai merchant di platform digital apapun yang bekerja sama dengan Program SBBI</li>
<li>NIB (Nomor Induk Badan) atas nama sendiri ataupun badan usaha</li>
</ul>
Cara Pendaftaran Penerima Stimulus BBO
<ul>
<li style="text-align: justify;">Lakukan pendaftaran di laman <a href="https://stimulus-bbi.kemenparekraf.go.id/">https://stimulus-bbi.kemenparekraf.go.id/</a></li>
<li style="text-align: justify;">Siapkan semua berkas mulai dari data diri dan juga data merchant yang terdaftar di platform digital.</li>
<li style="text-align: justify;">Setelah itu tunggu pengumuman apakah merchant kamu lolos tahap seleksi</li>
<li style="text-align: justify;">Jika terpilih, lanjutkan jualan kamu dan promosikan produk kreatifnya dengan voucher potongan harga PSBBI</li>
<li style="text-align: justify;">Untuk setiap transaksi yang terjadi, buat data rekapitulasi dengan format yang tersedia</li>
<li style="text-align: justify;">Setelah itu kamu akan menerima stimulus dana dari pemerintah</li>
</ul>

Pandemi COVID–19 memberikan dampak yang besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya terkait permodalan dan kas UMKM. Menanggapi hal tersebut, pemerintah pun mengeluarkan berbagai insentif dan juga program bantuan dana untuk membantu mereka (pelaku UMKM) yang kesusahan di tengah pandemi ini.

Jangan Lupa Manfaatkan Stimulus BBI Kemenparekraf!

Sobat Buku sekarang tidak hanya menjadi penyedia jasa aplikasi perpajakan (PJAP). Kini, Sobat Buku berhasil menjadi lembaga persepsi lainnya dengan menyediakan layanan setoran penerimaan negara sebagai agen penerimaan (collecting agent) dalam sistem penerimaan negara dengan menggunakan surat setoran elektronik.
Atas pencapaian ini, Sobat Buku mengadakan launching pada Kamis (25/11) dan mengundang jajaran pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktur Perbendaharaan Negara. Beberapa jajaran yang hadir adalah Iwan Djuniardi (Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak), Yanwas Nugraha (Kepala Sub Direktorat Bidang Perencanaan), Dayu Rusanto (Kasubdit MPPK Direktorat PKN), dan Siswanto (Kasubdit Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi).
Launching ini diawali oleh sambutan dari Direktur PT. Nebula Surya Corp, Bapak Darma Rimbawan serta sambutan-sambutan pejabat DJP dan Dirjen Perben. Puncak acara dari launching ini adalah demo pembayaran pajak UMKM (PPh 23) melalui Sobat Buku.
Demo ini dibantu oleh pak Fajar, salah satu user setia Sobat Buku sejak awal terbentuknya Sobat Buku di versi Beta. Bapak Fajar mendemonstrasikan langkah-langkah pembayaran pajak melalui Sobat Buku yang kemudian dikonfirmasi di dashboard developers Sobat Buku sendiri. Proses ini berjalan sangat efektif dan cepat karena kemudahan proses pembayaran pajak melalui virtual account yang bekerja sama dengan salah satu Bank, BRI.
Penambahan fitur pembayaran pajak ini merupakan harapan dan dukungan kami terhadap kemajuan bisnis kecil dan menengah Indonesia. Kami berharap, Sobat Buku mampu membantu pak Fajar serta pelaku usaha kecil dan menengah lainnya untuk berbisnis dengan mudah dan efektif.
Yuk sobat, langsung download <a href="https://play.google.com/store/apps/details?id=com.nebula.sobatbuku" target="_blank" rel="noopener">aplikasi Sobat Buku</a> dan coba fitur terbaru kami ya!

Sobat Buku sekarang tidak hanya menjadi penyedia jasa aplikasi perpajakan (PJAP). Kini, Sobat Buku berhasil menjadi lembaga persepsi lainnya dengan menyediakan layanan setoran penerimaan negara sebagai agen penerimaan (collecting agent) dalam sistem penerimaan negara dengan menggunakan surat setoran elektronik.

Artikel Sobat Pajak